Kasus  Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) Dinas Kesehatan Diduga Mengendap di Polres kampar 

Senin, 25 Januari 2021 | 07:30:44 WIB
Kasus  Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) Dinas Kesehatan Diduga Mengendap di Polres kampar i Foto:

Kampar - Penyelenggaraan program penyewaaan rumah tunggu ibu yang mau melahirkan dikabupaten  kampar  tahun  2016 dan tahun2017   di duga tidak teralisasi sesua dengan harapan pemerintah,program sewa rumah tunggu ibu yang mau melahirkan  merupakan satu  pasilitas yang disediakan pemerintah untuk membantu warga masyarakat yang jauh jangkauan rumahnya dari puskesmas, sehingga pemerintah telah nnyediakan  rumah tunggu ibu yang mau melahirkan dekat dengan puskesmas Di tahun 2016  dinas kesehatan kampar menyewakan rumah tunggu ibu yang mau melahirkan sewa sebanyak  27 rumah dengan anggaran sewa pertahun sebesar 279 000. 000 namun teralisasi  hanya sebesar 275.025.000 ,


Kemudian penyewaan rumah  tunggu ibu yang mau melahirkan ditahun 2017   dilanjutkan dengan jumlah sebanyak 31 rumah,dengan anggaran sewa sebesar 11 49 800 .000 namun yang teralisasi hanya sebesar   ,1075.625.650 dari perselisihan harga anggaran timbul masalah sampai ke polres kampar kemudian media genta online meng konfirmasi( PPTK /PPK) zolmi wardi ,SKM,Mkes melalui whatsapp nya tidak  aktif diduga terkait biaya penyediaan rumah tunggu ibu yang melahirkan ditahun  2016  sekaligus dengan anggaran ditahun 2017 menjelas sampai  masuk kepihak hukum. Ketika itu saya benar  
PPTK  / PPK tapi permasalah ini saya 
sudah dipanggil dan beberapa keterangan sudah saya sampai kepada penagak hukum yang menjadi permasalahnya disaat itu penggunaan anggaran yang tidak bisa dibuktikan karena kami selaku bawahan tidak mungkin meminta bukti tanda terima atasan tentu saja kami selalu  berbuat sesuai permintaan," ungkap zw ," zw juga  kw menyanpaikan kepada wartawan genta online semua kegiatan yang ada  didinas kesehatan saat itu diadakan  pemotong sebesar  15/20  persen disitu dicairkan cek langsung melalui bendara terangnya,

Zw mengungkap keluhannya kepada wartawan genta online bahwa,"  jika permasalahan  ini berlanjut  saya tidak mau bertanggung jawab sendiri, karena segala upaya sudah kami lakukan,pinjam meminjam sudah kami lakukan kesana sini bahkan saya korbankan uang tunjangan saya lebih kurang  127 juta,"  ungkapnya ,

Kemudian ditambahkan lagi  berdasarkan data yang ada ditangan media genta online bahwa," eni sumarti skm sudah menberikan keterangan  kepada penegak hukum sesuai data yang tertera pada huruf (a)dana yang dicairkan untuk sewa rumah pada tahun 2016 dilakukan sebanyak tiga kali bertahap pencairan, selanjutnya dijelas huruf(b) untuk tahun 2016  menerima perintah untuk melakukan pembayaran tahaf sebanyak 27 rumah sampai selanjutnya, dihuruf(c)dijelaskan dana yang diterima untuk pembayaran tahaf sebanyak 27 rumah  adalah sejumlah RP 178.279.600 setelah potongan pajak di huruf(d)dijelas dari pembayaran 27 rumah tersebut pembayaran uang sewa yang diterima dari pemilik rumah tidak sesuai dengan angka yang dalam surat perjanjian atau kwaitansi ,melainkan adanya potongan beban dinas yang ada didalamnya dihuruf(e) dijelaskan masing masng pemilik rumah nominal sewa yang dilakukan pemotongan dari setiap uang sewa tersebut diperoleh untuk uang beban dinas sebesar RP 68595815,

Di huruf(f)  dijelas kan beban dinas yang terkumpul selanjutnya selanjutnya diserahkan  ke PPTK dihuruf(g)  dijelas  pembayaran sewa rumah untuk tahun 2016  langsung di bayangkan kepada setiap pemilik rumah setelah uang dicair melalui sitem Gu (ganti uang).Tidak sampai situ penegak hukum lanjutkan keterang staf pelayanan kesehatan yang bernama ASNELI   ditambahkan  lagi dengan keterangan Meldi Diani, Staf  pelayanan kesehatan, menyampaikan bahwa dana yang di keluarkan dari  kas tersebut, dijadikan  biaya beban dinas,

Untuk memastikan kebenaran informasi yang disampai  ketiga stafnya sekertaris dinas kesehatan media mendatangi keruang kantor mantan sekertaris dinas  kesehatan wartawan media genta online mencoba mendatangi ruang kantor kesehatan (DSB) selalu tidak berada ditempat dengan alasan dinas luar seharus kamikonfirmasi mantan sekertaris dinas kesehatan tahun2016/2017 melalui whatsApp  wa itu masuk dengan bukti  ada tanda celis berwarna biru akan tetapi( DSB) tidak nau jawab kemudian kami coba nenghubungi melalui telp slelurnya juga tidak mau angkat sampai berita ini diterbit kan Tutup (edy lelek)

Tulis Komentar